Makalah Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Pengetahuan
MAKALAH
HADIST
TENTANG KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU PENGETAHUAN
Disusun Oleh :
SEKOLAH TINGGI
ILMU TARBIYAH
MAMBA’UL ULUM
KOTA JAMBI
2020
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berisi tentang” Hadist
Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Pengetahuan” tepat pada
waktunya.
Kami
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
belajar.
Kami
menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami
miliki masih terbatas. Oleh karena
itu, kami berharap kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah kami ini.
Jambi, April
2020
` Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................................................. 1
B.
Rumusan masalah.............................................................................................. 2
C.
Tujuan..... .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu................................................................................................. 3
B. Pengertian Menuntut Ilmu................................................................................ 4
C. Anjuran Menuntut Ilmu.................................................................................... 4
D. Manfaat menuntut ilmu..................................................................................... 6
E.
Keutamaan
Menuntut Ilmu............................................................................... 6
F.
Penerapan
Kandungan Hadis Tentang Menuntut Ilmu Dalam
Kehidupan Sehari-Hari..................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ilmu pengetahuan adalah sebaik-baik sesuatu yang disukai, sepenting-penting
sesuatu yang dicari dan merupakan sesuatu yang paling bermanfaat, dari pada
selainnya. Kemuliaan akan didapat bagi pemiliknya dan keutamaan akan diperoleh
oleh orang yang memburunya.
Dalam kehidupan dunia, ilmu pengetahuan mempunyai perang
yang sangat penting. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan memberikan
kemudahan bagi kehidupan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan
bermasyarakat.
Dalam
kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib dimiliki, karena
tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang merupakan tujuan
diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu. Minimal, ilmu
pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya, untuk berusaha agar
ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang telah ditentukan.
Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci menuju keselamatan dan kebahagiaan
akhirat selama-lamanya.
Uraian di atas hanyalah uraian singkat betapa pentingnya
ilmu pengetahuan bagi manusia, baik untuk kehidupan dirinya pribadi, maupun
dalam hubungan dirinya dengan benda-benda di sekitarnya. Baik bagi kehidupan
dunia maupun kehidupan akhirat. Ada banyak hadits, firman Allah, dan pendapat
para ulama tentang pentingnya ilmu pengetahuan.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana mengupas hadits yang
tersedia (terjemah dan sanadnya)?
2. Mengapa islam mewajibkan menuntut
ilmu?
3. Apa saja keutamaan-keutamaan
menuntut ilmu?
4. Bagaimana hubungan ilmu dengan
pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana mengupas
hadits yang tersedia (terjemah dan sanadnya).
2. Untuk mengetahui Mengapa islam
mewajibkan menuntut ilmu.
3. Untuk mengetahui keutamaan-keutamaan
menuntut ilmu.
4. Untuk mengetahui hubungan ilmu
dengan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu
“Secara bah asa pengertian ilmu
adalah lawan kata bodoh/Jahil, sedang secara istilah berarti sesuatu yang
dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara sempurna. Secara
istilah Syar’i pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan amal, baik amalan
hati, lisan maupun anggota badan dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw.”
Ibnu Munir berkata : “Ilmu adalah syarat benarnya perkataan
dan perbuatan, keduanya tidak akan bernilai kecuali dengan ilmu, maka ilmu
harus ada sebelum perkataan dan perbuatan, karena ilmu merupakan pembenar niat,
sedangkan amal tidak akan di terima kecuali dengan niat yang benar.”
Dalam
pengertian lain “Ilmu itu modal, tak punya ilmu keuntungan apa yang bisa
didapat, ilmu adalah kunci untuk membuka pintu kebaikan kesuksesan, kunci untuk
menjawab pertanyaan dan masalah di dunia . . .”
Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian ilmu di
atas dapat disimpulkan bahwa, ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi
kehidupan manusia karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa
terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara lisan (perkataan),
maupun berupa perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu kesuksesan tak pernah
ketemu karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti
kebutuhan manusia akan oksigen untuk bernapas.
B. Pengertian Menuntut
Ilmu
“Menuntut
ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah
laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya ilmu menunjukkan
jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.”
Menuntut
ilmu merupakan ibadah sebagaiman sabda Nabi Muhammad Saw.
Artinya
:
“Menuntut
Ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan perempuan”
Mu’adz
bin Jabbal berkata : “Tuntutlah ilmu, karena mempelajari ilmu karena
mengharapkan wajah Allah itu mencerminkan rasa Khasyyah, mencarinya adalah
ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menuntutnya adalah Jihad, mengajarnya untuk
keluarga adalah Taqarrub.”
Dengan
demikian perintah menuntut ilmu tidak di bedakan antara laki-laki dan
perempuan. Hal yang paling di harapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya
perubahan pada diri individu ke arah yang lebih baik yaitu perubahan tingkah
laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu.
C. Anjuran Menuntut Ilmu
Dari Mu’awiyah Bin Abu Sufyan, dia berkata : Rasulullah SAW
berkata, “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya niscaya Allah
pahamkan dia dalam agamanya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Hadits
Riwayat Ibnu Abdil Bar
Artinya
:Dari Anas ra. bahwasanya Nabi saw. bersabda : “Tuntutlah ilmu walaupun di
negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.
Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut
ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut.” (H.R. Ibnu Abdil Bar)
Hadits
di atas menunjukkan bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi siapa saja sekalipun di
tempat yang jauh, dan malaikat turut senang dan hormat kepada mereka.
Islam sangat memperhatikan dan ilmu pengetahuan karena
dengan ilmu pengetahuan manusia bisa berkarya, berprestasi dan mampu
tampil sebagai kholifah yaitu memakmurkan bumi. Dengan ilmu, manusia
mampu beribadah dengan sempurna. Contoh orang Islam diwajibkan shalat, maka ia
harus mengetahui ilmu-ilmu yang berhubungan dengan shalat, begitu juga dengan
puasa, zakat dan haji, sehingga apa yang dilakukannya mempunyai dasar. Ilmu itu
dibutuhkan dalam segala hal.
Dari
Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “barang siapa yang
menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudhka baginya
jalan menuju surga.”(HR. Muslim)
Abu Darda tinggal di Damaskus, lalu datang kepadanya seorang
lelaki dari Madinah. Abu Darda berkata kepadanya, “apakah gerangan yang
menyebabkan engkau datang kemari?” lelaki itu menjawab,” tiadalah aku datang
kemari melainkan karena suatu hadis yang pernah kudengar darimu.“selanjutnya
Abu darda menceritakan hadis ini. Para malaikat yang dimaksud di dalam hadis
ini adalah yang telah disebutkan dalam hadis sebelumnya. Mereka berhenti dan
mengelilingi orang-orang yang sedang menuntut ilmu untuk memperoleh bagian dari
rahmat Allah yang diturunkan kepada mereka dan cahayanya.
Demikian itu mereka lakukan mereka rida terhadap perbuatan
orang-orang yang sedang menuntut ilmu dan sebagi penghormatan buatannya. Yang
dimaksud dengan penuntut ilmu ialah penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya.
Makhluk yang dilangit, maksudnya ialah para malaikat yang ada dilangit, mereka
membaca tasbih seraya memuji Rabb mereka dan memintakan ampunan buat
orang-orang yang dibumi. Makhluk yang dibumi, maksudnya manusia, jin dan hewan.
Al-Hiitaan, ikan-ikan; permohonan ampun oleh semua makhluk yang telah
disebutkan buat orang yang alim, maksudnya mereka mendoakannya. Demikian itu
karena orang yang alim dengan bimbingan dengan petunjuknya kepada manusia
menyebabkan ia disukai Allah SWT.
Apabila Allah menyukainya, maka turut mencintainya pula
semua malaikat dan makhluknya dan apabila mereka mencintainya maka mereka pasti
mendoakannya. Hal ini ingsaAllah akan kami sebutkan dalam bab akhlak.
Dari
Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “jika seorang anak adam
meninggal dunia, maka amal perbuatannya terputus kecuali tiga hal; sedekah
jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendo’akannya.” (HR.
Muslim, Ibnu Majahdan dari Ibnu khuzaimah dari sanad yang lain)
Anjuran untuk mempersiapkan bekal sebelum mati dengan
amal-amal shalih. Amal-amal shalih yang manfaatnya tetap berlanjut setelah
orangnya meninggal dunia, maka pahalanya tetap mengalir kepadanya. Anjuran agar
melaksanakan amal kebaikan dengan cara wakaf, seperti membangun masjid,
madrasah, membuat sumur, Hatau menanam pohon. Semuanya itu merupakan sedekah
jariyah. Disunahkan mengajarkan ilmu dan menyusun kitab-kitab yang bermanfaat.
Itulah diantara ilmu nafi’ (yang bermanfaat) yang pahalanya tetap berlangsung
sepanjang zaman. Anjuran untuk mendidik anak dan mengajari mereka perkara yang
fardhu dan sunnah, serta adab sopan santun agar mereka menjadi orang-orang
shalih.
D. Manfaat menuntut ilmu
Menuntut
ilmu diperintahkan dalam Islam. Hal ini membawa manfaat bagi orang yang
menuntutnya. Adapun manfaat menuntut ilmu antara lain sebagai berikut:
1.
Orang yang mencari ilmu mendapatkan pahala seperti orang yang berjihad dijalan
Allah hal ini berdasarkan hadis rasulullah:
2. Orang yang menuntut ilmu akan mendapat
kebaikan yang berlipat ganda. Orang yang menuntut ilmu diumpamakan lebih baik
derajatnya dari pada orang yang melakukan sholat seratus rakaat.
E. Keutamaan Menuntut
Ilmu
1. Ilmu
didahulukan sebelum amal
2. Ditunjukkan
dan dimudahkan untuk meniti jalan mehuju surga
3. Merupakan
tanda bahwa seseorang dikehendaki atasnya kebaikan oleh Allah
4. Malaikat
membentangkan sayap-sayapnya karena ridho kepada penuntut ilmu
5. Dimintakan
ampunan oleh seluruh penduduk langit dan bumi, bhakan ikan-ikan dilautan
6. Ulama’
(orang-orang yang ber ilmu) adalah pewari para nabi
7. Para
nabi hanya mewariskan ilmu tiada yang lain
8. Barang
siapa yang mengambil ilmu berarti ia telah mengambil bagian yang banyak.
F. Penerapan
Kandungan Hadis Tentang Menuntut Ilmu Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Penerapan
kandungan hadis menuntut ilmu dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Memanfaatkan
masa muda untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, baik secara formal maupun non
formal;
2. Menampakkan
kesungguhan dalam belajar, baik ketika berada di dalam maupun di luar sekolah
3. Lebih
mengutamakan penguasaan ilmu daripada memikirkan harta
4. Rela
mengeluarkan biaya demi tercapainya suatu ilmu
5. Rajin
menghadiri majelis ilmu
6. Rajin
memanfaatkan waktu-waktu longgarnya untuk membaca buku-buku ilmu pengetahuan
7. Menyetujui
dan mendukung setiap usaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
8. Gemar
bergaul dengan orang-orang yang lebih pandai dan saleh serta mengurangi bergaul
dengan orang-orang yang tidak berilmu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mununtut ilmu kita dapat mengetahui mana yang benar
dan mana yang salah, mana yang haram dan mana yang halal, sehingga menjadi
bekal kita di akherat. Dunia bagaikan ladang. Yang hasilnya akan kita petik di
akherat kelak. disunahkan mengajarkan ilmu dan menyusun kitab-kitab yang
bermanfaat. Itulah diantara ilmu nafi’ (yang bermanfaat) yang pahalanya tetap
berlangsung sepanjang zaman. Anjuran untuk mendidik anak dan mengajari mereka
perkara yang fardhu dan sunnah, serta adab sopan santun agar mereka menjadi
orang-orang shalih.
Kita tidak boleh zhalim terhadap diri sendiri dengan
menyia-nyiakan waktu, usia dan kehidupan kita. Jangan sampai kita salah langkah
dalam menghabiskan usia. Jangan sampai kita lebih suka bersenang-senag dan
bermalas-malasan, melalaikan sesuatu yang lebih mulia dan berharga. Setiap kali
usaha bertambah, tanggung jawab setiap kita juga bertambah. Hubungan dan relasi
bertambah, waktu berkurang dan kekuatan melemah. Waktu yang kita miliki di usia
tua menjadi semakin sempit, tubuh melemah dan kesehatan berkurang. Ketika kita
mulai tidak berdaya kesibukan yang dimiliki semakin bertambah.
Dalam
penerapan menuntut ilmu dan menghargai waktu itu saling berkaitan seharusnya
waktu luang digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat seperti setiap waktu luang
digunakan untuk mengkaji pengetahuan, digunakan untuk berdzikir, dan melakukan
hal-hal yang bermanfaat demi kepentingan bersama. Dalam penerapan ilmu bila
seseorang mempunyai ilmu maka harus mengamalkan ilmunya kepada orang yang masih
kurang pengathuannya maka bila ilmu semakin sering di manfaatkan akan bertambah
pula pengetahuan yang di peroleh.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asqolani
Ibnu Hajar, 2006, Ringkasan Targhib wa Tarhib. Jakarta: pustaka Azam
Muhaimin,
Qur’an Hadist untuk Kls IX MTs, Bandung: Grafindo media pratama, 2008. Hal:66
Shihab M.
Quraish. 2007, Secercah Cahaya Ilahi HIdup bersama Al-Qur’an. Bandung : PT
Mizan Putaka.
0 Response to "Makalah Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Pengetahuan"
Post a Comment